Kesibukan Menjelang Perapotan

Thursday 26 May 2016

Bagikan :

Tweet

Sibuknya kegiatan menjelang akhir tahun pelajaran - Tahun pelajaran 2015/2016 sudah akan segera berakhir. Tidak terasa perjalanan tahun pelajaran ini sudah berjalan selama setahun. Banyak sudah kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Meskupun tidak semua pembelajaran berhasil dibuatkan rencana pelaksanaan pembelajarannya. Semua itu tidak lepas karena pengaruh kesibukan tugas tambahan di sekolah. Apalagi guru kelas yang mendapat tugas tambahan sebagai bendahara sekolah atau operator dapodik. Bisa dipastikan beberapa kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan dengan baik. 

Memang sebagai guru yang profesional semua itu bukan menjadi kendala dan menjadi sebuah alasan untuk tidak menyelesaikan rencana pembelajaran setiap kali akan mengajar. Justru sebagai seorang guru profesional mendapat tugas tambahan merupakan sebuah bukti bahwa kita memang tenaga profesional yang bisa melaksanakan semua beban tugas dengan maksimal.

Setiap kali mengajar di kelas pastilah ada hambatan. Disadari atau tidak, terkadang guru tidak begitu menghiraukan dan mengganggap semua itu sebagai sesuatu yang biasa saja. Padahal masalah ketika mengajar di kelas harus segera ditangani. 

Penelitian Tindakan Kelas merupakan jawaban untuk mengatasi semua itu. Mengidentifikasi masalah di kelas saat pembelajaran berlangsung melalui refleski diri. Terkadang guru sulit untuk melakukan relfeksi diri tersebut. Dengan begitu maka dibutuhkan teman sejawat untuk membantu menemukan kekurangan kita di dalam mengajar di kelas. 

Kini tahun pelajaran sudah akan segera berakhir. Guru pun mesti menyelesaikan tugasnya sebagai seorang pengajar. Memberikan penilaian atas hasil belajar siswanya selama setahun di kelas bersangkutan. Tentunya banyak data yang sudah guru catat untuk membuat sebuah keputusan mengenai masing-masing anak di kelas yang ia ampu. 

Catatan-catatan yang sudah terkumpul akan guru buka kembali. Semua akan guru rangkum sehingga bisa diugunakan untuk membuat laporan akhir tahun kepada orang tua wali murid. Penting untuk guru mengarsipkan data perkembangan siswanya. Sebab data tersebut bisa guru jadikan sebagai bukti bagaimana perkembangan siswa. Sehingga manakala orang tua murid mempertanyakan keputusan yang kita ambil, maka kita sudah memiliki sekumpulan informasi yang bisa menjawab pertanyaan orang tua siswa yang mungkin kadang sumbang dan kurang menerima atas apa yang kita berikan.

Sibuknya menjalang perapotan

Menjelang penerimaan raport seminggu sebelumnya guru sudah mulai disibukkan dengan aktivitas menrekap nilai. Nilai yang akan digunakan guru untuk dilaporkan kepada orang tua siswa merupakan penjumlahan dan perata-rataan dari nilai nilai ulangan harian, nilai tugas dan pekerjaan rumah, ulangan tengah semester dan terakhir adalah nilai ulangan kenaikan kelas. 

Setelah guru memperoleh nilai-nilai tersebut maka selanjutnya akan jumlahkan kemudian di rata-ratakan. Selanjutnya nilai rata-rata tersebut akan dijadikan sebagai nilai raport. Untuk sekolah yang masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) nilai siswa tersebut nantinya akan disesuaikan dengan ketuntasan minumal untuk setiap mata pelajaran. Bila siswa memperoleh nilai di bawah ketuntasan minimal, maka siswa tersebut dikategorikan sebagai anak yang belum tuntas. Sebaliknya jika nilai yang sudah diraih melebihi ketuntasan miniml, maka siswa itu sudah tuntas. 

Nilai-nilai yang sudah terkumpul akan di tulis guru kedalam raport siswa. Pekerjaan ini membutuhkan tingkan konsentrasi yang tinggi. Sedikit ada kesalahan maka akan berakibat fatal. Jangan sampai guru salah menuliskan nilai kepada siswa. Biasanya guru sebelum menulis ke dalam buku raport maka direkap dahulu pada buku leger. Dengan buku leger ini akan sangat memudahkan guru ketika akan menuliskan kedalam raport siswa.

Sungguh sebuah pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi dan perhartian yang tinggi. Selamat mengerjakan tugas buat Bapak/Ibu Guru semoga sukses dalam penyusunan raport kali ini. Wasalam

Tag : Guru